Kelas : XI Multimedia1
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ONLINE AKIBAT PANDEMI COVID-19
Hai Kawan Kawan Corona yang telah menyerang banyak negara salah satunya Indonesia ini memang memiliki dampak sosial yang sangat luar biasa. Salah satu dampak yang sangat terasa di kalangan masyarakat yakni dengan terbatasnya aktifitas sehari-hari, dimana Pemerintah telah menetapkan himbuan kepada masyarakat luas untuk menjalankan aktifitas di rumah saja sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Aktifitas yang dimaksudkan termasuk pada proses pembelajaran siswa sekolah dari tingkat kanak-kanak hingga menengah atas, bahkan sekelas perguruan tingggi proses perkuliahan juga dilakukan dirumah melalui daring atau dalam jaringan atau kata lainnya online.
Hingga saat ini, korban yang terkonfirmasi positif Covid 19 masih terus bertambah, artinya pandemi belum berakhir. Begitu juga dengan himbauan pemerintah, masih terus mengalami perubahan pada perpanjangan waktu untuk tetap belajar dirumah.
Sebagian siswa, begitu juga orang tua telah banyak sekali mengeluh jenuh dan bosan dengan aktifitas yang dinilai terbatas tersebut. Tak sedikit juga siswa mulai merasakan penurunan semangat belajar hingga stress.
Rasa malas yang dirasakan siswa dapat muncul karena disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah :
1. Aktifitas yang monoton
Belajar di rumah saja memang akan terasa menjenuhkan. Jika biasanya mereka belajar di sekolah denga beragam kegiatan, maka selama belajar di rumah ini, setiap siswa atau anak hanya akan melakukan rutinitas yang sama setiap harinya. Akibatnya, semakin hari si anak akan mulai mengalami penurunan semangat belajar.
2. Kesepian
Saat sebelum pandemi, ketika mereka belajar di sekolah, si anak akan bertemu dengan teman-temannya. Siswa akan merasa senang karena dengan bertemu dengan teman-teman sekolahnya, mereka dapat melakukan kegiatan Bersama-sama, mulai dari mengerjakan tugas, bertukar cerita, pergi bermain dan lain sebagainya.
Namun, selama pandemi, si anak harus melakukan berbagai aktifitasnya dirumah. Belum lagi adanya pembatasan diri untuk menghindari kerumunan atau berjaga jarak (physical distancing) pastinya menambah kejenuhan bagi setiap anak. Si anak akan merasa tidak memiliki teman belajar, sehingga lama kelamaan akan muncul rasa malas untuk belajar kembali.
3. Minimnya Fasilitas Belajar Dirumah
Pemerintah memberikan arahan proses belajar mengajar tetap dapat berlangsung dengan cara daring atau online. Para guru akan memberikan tugas atau materi melalui sebuah aplikasi yang dapat diakses oleh siswa. Artinya, antara siswa dan guru harus memiliki fasilitas yang diperlukan.
Meskipun pemerintah telah memfasilitasi dalam bentuk tontonan edukasi melalui slauran televisi (TV), fasilitas lain masih banyak diperlukan untuk proses belajar dari rumah misalnya koneksi internet seperti Wi-Fi ataupun Kuota Internet yang tersambung di smartphone.
Namun perlu diketahui Bersama, tidak semua siswa yang memiliki fasilitas tersebut. Minimnya ekonomi keluarga juga menjadi faktor dari minimnya fasilitas yang menunjang proses belajar di rumah. Bahkan tak sedikit, keluarga siswa yang harus kehilangan penghasilan yang diakibatkan adanya pandemic Covid 19 ini, sehingga mereka juga harus sangat jeli dalam mengatur pengeluaran keuangan. Hal-hal seperti inilah yang akhirnya juga berdampak pada semangat belajar siswa, ketika si anak merasa fasilitas belajar kurang mencukupi maka ia akan merasakan menemukan kendala dan malas untuk melanjutkan proses belajarnya.
Jika siswa telah mengalami penurunan semangat belajar bahkan hingga stress, maka akan sangat tidak baik bagi kesehatan si anak. Maka sedari sekarang, si anak harus diajari untuk menjaga pola belajar dirumah yang sehat, agar tetap semangat unttuk belajar, menghindari kejenuhan dan menimalisir terjadinya stress.
Berikut beberapa tips tentang belajar dirumah yang sehat selama Pandemi Covid 19, yaitu :
1. Tanamkan Motivasi Yang Kuat
Belajar dari rumah memang terkesan menjadi beban bagi sebagian anak, baik karena alasan jenuh, lebih enak belajar di sekolah atau lain sebagainya, namun proses belajar dari rumah masih harus dilalui selama pandemi ini masih belum dinyatakan berakhir.
Agar semangat belajar tetap terus ada, maka setiap anak harus memiliki motivasi yang kuat, tidak menjadikan aktifitas tersebut menjadi beban. Siswa dapat diajarkan untuk menamkan fikiran positif “jika ingin kembali belajar di sekolah, maka saat ini harus bersabar untuk belajar dirumah, tetap semangat, agar rantai penyebaran virus corona dapat terputus dan wabah corona segera hilang” atau mungkin dengan motivasi positif lainnya.
2. Mengkondisikan Tempat Belajar yang Aman dan Nyaman
Jika motivasi dalam diri telah kuat, maka si anak harus dapat menjaga mood belajar tetap membaik. Caranya dengan mengkondisikan tempat atau suasana belajar yang aman dan nyaman. Suasana yang nyaman dalam belajar setiap anak bisa saja berbeda, ada sebagian anak yang dapat belajar harus ditempat yang sunyi dan sepi, namun tak sedikit pula beberapa siswa yang suka belajar dengan adanya iringan music yang lembut. Semua itu dapat diatur sesuai kebiasaan belajar si anak.
Suasana yang nyaman juga mencakup tentang kerapihan dan kebersihan tempat belajar. Usahakan meja belajar dan lingkungan sekitar selalu bersih, buku-buku dan alat tulis tertata rapi. Karena itu akan sangat menambah semangat belajar dan menjaga kestabilan mood belajar, apabila meja belajar selalu berantakan dan ketika ditengah proses belajar sedang membutuhkan sesuatu yang ternyata tidak mudah ditemukan maka sangat mempengaruhi prose belajar selanjtunya, akhirnya bisa menghancurkan mood. Apabila mood belajar telah rusak, maka si anak akan malas unuk melanjutkan belajar.
3. Membuat Jadwal Belajar Harian
Jika si anak merasa jenuh dengan aktifitas yang monoton selama belajar di rumah, maka si anak dapat disarankan untuk membuat jadwal belajar harian. Kegiatan yang dijadwalkan bisa menyesuaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau sesuai dengan kemampuan siswa.
Dalam membuat jadwal atau schedule, harus tetap memperhatikan durasi belajar agar tidak menimbulkan keletihan. Lama waktu belajar boleh disamakan dengan jam sekolah seperti biasanya, misalnya dimulai dari jam 08.00 sampai dengan jam 13.00. Dari keseluruhan waktu tersebut, masih harus dibagi lagi dengan berbagai kegiatan, termasuk juga menyelipkan waktu istirahat.
Contoh Jadwal Belajar
08.00 – 09.00 : Matematika
09.00 – 10.00 : Bahasa Indonesia
10.00 – 10.30 : Istirahat
10.30 – 11.30 : Seni
11.30 – 12.30 : Agama
Dan seterusnya
Dengan adanya jadwal seperti ini, selain siswa dapat belajar secara fokus, siswa juga memiliki kegiatan beragam dalam satu hari dan pastinya berinovasi setiap harinya. Sehingga siswa tidak akan menemukan aktifitas yang menjenuhkan atau monoton.
4. Jangan Malu Bertanya
Selama melakukan proses belajar, tidak menuntut kemungkinan siswa akan mendapati kesulitas tentang tugas atau materi yang sedang dikerjakan. Jika di sekolah siswa akan melakukan tukar fikiran kepada rekannya atau bertanya pad gurunya, maka selama dirumah siswa juga diharapkan tetap aktif berkomunikasi dengan guru dan rekan sekolah melalui alat komunikasi. Atau siswa jika dapat meminta bantuan kepada keluarga yang dirasa mampu untuk membantunya. Sehingga, proses belajar si anak dirumah dapat tetap berjalan dengan baik.
Kesulitan yang dialami si anak dalam menyelesaikan tugas atau memahami sebuah materi seringkali juga memicu rusaknya mood belajar. Ketika mereka menemukan kendala yang terselesaikan, seringkali membuat si anak menyerah dan malas untuk kembali belajar. Bahkan tak sedikit pula yang merasa stress akibat tugas yang susah dikerjakan. Hal ini akan sangat berdampak pada kesehatan mental siswa.
Untuk itu, siswa diharapkan tidak malu untuk bertanya kepada orang yang dianggapnya mampu memecahkan kesulitan yang dihadapi. Atau siswa juga dapat berinovasi mencari media-media yang dapat digunakan untuknya belajar, misalnya mencari referensi-referensi tugas di internet dan lain sebagainya.
5. Tetap Menjaga Kesehatan Selama Belajar
Runtutan tugas yang semakin hari semakin banyak, terkadang membuat si anak harus belajar lebih ekstra dengan melebihi waktu atau jadwal yang telah dibuat. Demi mengejar dateline terkadang siswa juga mengabaikan waktu istirahat selama belajar.
Padahal siswa juga harus tetap menjaga kesehatan selama belajar dirumah, dengan cara mengatur pola duduk yang benar saat menulis atau membaca, sering melakukan senam peragangan sederhana disela-sela belajar agar tidak mengalami kram pada bagian anggota tubuh.